Uncategorized

Mahasiswa UIMSYA Laksanakan Praktek Kerja Lapangan dan Benchmarking di UNDIKSHA Bali

Banyuwangi, 18 Februari 2025 – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) dengan bangga melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Benchmarking bagi mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBIG) dan Tadris Bahasa Indonesia (TBIN). Kegiatan ini berlangsung di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Bali dan diikuti oleh 37 mahasiswa TBIG serta 26 mahasiswa TBIN.

Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru kepada mahasiswa mengenai metode pembelajaran yang diterapkan di UNDIKSHA, serta mempererat kerja sama akademik antara kedua institusi. Dengan mengusung semangat kolaborasi dan inovasi dalam pendidikan bahasa, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi calon pendidik yang berkualitas.

Seremoni Pembukaan dan Penandatanganan MoU

Kegiatan dimulai dengan seremoni pembukaan yang berlangsung dengan khidmat. Setelah seluruh peserta berkumpul, acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars UNDIKSHA, yang semakin menambah semangat dan kebersamaan dalam forum akademik ini.

Sambutan pertama disampaikan oleh Wakil Dekan 1 FBS UNDIKSHA, Dr. Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, S.Pd., M.Pd., yang menyampaikan apresiasi atas kunjungan akademik ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting bagi kedua perguruan tinggi untuk bertukar wawasan dan pengalaman dalam bidang pengajaran bahasa.

Dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Rektor 3 UIMSYA, Bapak Abdi Fauji Hadiono, M.H., M.Sos., yang menekankan pentingnya benchmarking sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di UIMSYA. Beliau berharap mahasiswa dapat menyerap ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya selama kegiatan ini berlangsung.

Sebagai simbol kerja sama yang lebih erat, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara FTK UIMSYA dan FBS UNDIKSHA. MoU ini ditandatangani oleh Dekan FTK UIMSYA, Dr. Siti Aimah, S.Pd.I., M.Si., sebagai bentuk komitmen kedua institusi dalam memperkuat sinergi dalam bidang akademik dan pengembangan penelitian.

Setelah penandatanganan MoU, dilakukan penyerahan cinderamata sebagai tanda penghargaan dan persahabatan antara kedua institusi. Sesi ini diakhiri dengan foto bersama yang menggambarkan kehangatan dan semangat kebersamaan antara mahasiswa serta dosen dari kedua universitas.

Seminar Akademik: Menambah Wawasan Mahasiswa dalam Pembelajaran Bahasa

Usai sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan seminar akademik yang menghadirkan dua narasumber ahli di bidang pendidikan bahasa. Seminar pertama mengangkat topik “Mindful Learning: Enhance Awareness for Teaching EFL”, yang disampaikan oleh Dr. Kadek Sonia Piscayanti, S.Pd., M.Pd. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan pentingnya pendekatan pembelajaran yang berpusat pada kesadaran penuh (mindful learning) untuk meningkatkan efektivitas pengajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL). Dengan metode ini, diharapkan para calon pendidik dapat menciptakan suasana belajar yang lebih fokus, nyaman, dan bermakna bagi peserta didik.

Seminar kedua membahas “Linguistik Lanskap”, yang dipresentasikan oleh I Dewa Gede Budi Utama, S.Pd., M.Hum. Topik ini memberikan wawasan tentang bagaimana penggunaan bahasa di ruang publik dapat mencerminkan identitas budaya dan sosial suatu masyarakat. Para mahasiswa diajak untuk memahami pentingnya kajian linguistik lanskap dalam pembelajaran bahasa, terutama dalam konteks pengajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Antusiasme Mahasiswa dan Harapan ke Depan

Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para mahasiswa. Mereka merasa mendapatkan banyak wawasan baru yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif dalam dunia pendidikan. “Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. Materi yang disampaikan sangat relevan dengan bidang yang kami pelajari, dan kami bisa melihat langsung bagaimana metode pembelajaran yang diterapkan di UNDIKSHA,” ujar salah satu mahasiswa TBIG.

Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswa TBIN, yang mengaku semakin tertarik untuk mendalami linguistik lanskap dan implikasinya dalam pengajaran bahasa. “Topik linguistik lanskap sangat menarik karena bisa dikaitkan dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Saya jadi lebih memahami bagaimana bahasa membentuk identitas suatu komunitas,” ujar seorang mahasiswa TBIN.

Selain itu, dosen pendamping dari UIMSYA Ahmad Faruk, M.Pd. juga mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. “Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut, bahkan dalam bentuk kegiatan yang lebih luas, seperti program pertukaran mahasiswa dan penelitian bersama,” ungkapnya.

Penutup

Dengan berakhirnya sesi seminar, kegiatan praktek kerja lapangan dan benchmarking ini ditutup dengan refleksi dan diskusi antara mahasiswa dan dosen dari kedua universitas. Harapan besar muncul dari kedua belah pihak agar kerja sama akademik ini tidak berhenti di sini, tetapi terus berkembang demi kemajuan pendidikan bahasa di Indonesia.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman akademik yang berharga, tetapi juga mempererat hubungan antara UIMSYA dan UNDIKSHA. Dengan semangat kolaborasi yang kuat, diharapkan para mahasiswa dapat menjadi pendidik yang lebih inovatif dan adaptif dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://group768.org/