Blokagung, 15 Juni 2025 — Dalam era digital yang semakin berkembang, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi bagian integral dalam berbagai bidang, termasuk dunia akademik. Menyadari pentingnya adaptasi teknologi dalam pembelajaran dan penulisan ilmiah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung Banyuwangi menggelar kegiatan Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah bertema “Optimalisasi Penggunaan AI untuk Efisiensi dan Peningkatan Kualitas Penulisan Artikel Ilmiah dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”.

Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Ahad, 14–15 Juni 2025, bertempat di Ruang Microteaching FTK UIMSYA. Pelatihan ini menyasar mahasiswa semester 4 Program Studi Tadris Bahasa Indonesia (TBIN S1) sebagai peserta utama. Uniknya, para pemateri dalam pelatihan ini bukanlah dosen ataupun praktisi dari luar negeri, melainkan enam mahasiswa pascasarjana Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Islam Malang (UNISMA). Mereka adalah Vina Shofwil Widaad, Nurul Lalila, Muhammad Fauzi Alhamidi, Dinda Ayu Rindiyani, Hurin In Masruha, dan Muhammad Nurul Iman.

AI: Bukan Sekadar Tren, tapi Kebutuhan Akademik

Dalam pelatihan ini, para pemateri membedah secara mendalam bagaimana AI dapat dimanfaatkan secara optimal dalam proses penulisan artikel ilmiah. Materi yang dibawakan meliputi berbagai aspek teknis dan konseptual, seperti penggunaan tools berbasis AI (seperti DeepSeek, Julius, JeniaAI, hingga Mendeley), strategi menemukan topik yang relevan, pengolahan data otomatis, parafrase akademik, hingga etika dalam pemanfaatan teknologi AI agar tetap sesuai dengan kaidah keilmuan.

Menurut Muhammad Fauzi Alhamidi, salah satu pemateri, pelatihan ini dirancang untuk tidak hanya memperkenalkan teknologi AI sebagai alat bantu, tetapi juga membentuk mindset kritis mahasiswa agar bijak dalam menggunakannya. “Kami tidak ingin AI menjadi jalan pintas untuk malas berpikir. Justru, AI bisa jadi sparring partner terbaik bagi penulis ilmiah dalam mengembangkan gagasan dan menyempurnakan naskahnya,” ujarnya dalam sesi pembuka.

Metode Interaktif dan Praktis

Pelatihan ini mengusung pendekatan yang interaktif dan aplikatif. Peserta tidak hanya mendengarkan teori, tetapi juga diajak langsung praktik menulis artikel dengan memanfaatkan beberapa tools AI. Mereka membentuk kelompok kecil dan diberi tugas untuk menghasilkan draft artikel ilmiah berdasarkan tema pembelajaran Bahasa Indonesia yang sedang mereka pelajari.

Salah satu peserta, Zahra Nur Annisa, menyampaikan kesannya bahwa pelatihan ini sangat membantunya dalam memahami langkah-langkah teknis menulis artikel ilmiah. “Biasanya kami bingung mulai dari mana kalau disuruh menulis artikel. Tapi setelah pelatihan ini, saya jadi tahu cara menyusun ide, memanfaatkan AI untuk merapikan tata bahasa, dan menghindari plagiarisme dengan parafrase yang tepat,” katanya antusias.

Kolaborasi Kampus yang Inspiratif

Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi lintas kampus yang menginspirasi. Kehadiran mahasiswa magister dari UNISMA sebagai narasumber tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membuka ruang diskusi yang setara dan hangat antara mahasiswa strata satu dan strata dua.

Ketua Program Studi Tadris Bahasa Indonesia UIMSYA, Bapak Ali Manshur, M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. “Kami sangat terbantu dengan kehadiran rekan-rekan mahasiswa magister dari UNISMA. Pelatihan ini memperkuat ekosistem akademik kami, sekaligus memberikan contoh nyata bagaimana semangat berbagi ilmu bisa dilakukan antar sesama pelajar,” jelasnya.

Harapan dan Tindak Lanjut

Menutup kegiatan ini, para peserta diminta untuk menyusun satu artikel ilmiah sebagai bentuk output pelatihan. Artikel-artikel terbaik direncanakan akan diterbitkan dalam jurnal mahasiswa TBIN FTK UIMSYA. Hal ini diharapkan dapat memacu semangat menulis ilmiah sekaligus menumbuhkan budaya akademik yang produktif sejak dini.

Koordinator tim pemateri, Vina Shofwil Widaad, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari pengabdian akademik berupa Kandidat Magister Mengabdi (KMM) mahasiswa pascasarjana UNISMA. “Kami berharap pelatihan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkala, bahkan dikembangkan menjadi program mentoring jangka panjang antara mahasiswa magister dan mahasiswa S1,” ujarnya.

Dengan semangat kolaboratif dan adaptasi terhadap teknologi AI, pelatihan ini menjadi langkah progresif dalam meningkatkan kualitas penulisan akademik mahasiswa. Bukan tidak mungkin, dari ruang Microteaching FTK UIMSYA ini, akan lahir penulis-penulis ilmiah masa depan yang tidak hanya piawai secara teknis, tetapi juga tangguh dalam berpikir kritis dan etis di era digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *