Mahasiswa IAIDA Blokagung Juara 1 Musabaqah Makalah Ilmiah al-Qur’an LPTQ Banyuwangi
Blokagung, 25/04/2022 – Mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Banyuwangi kembali menorehkan prestasi. Kali ini di bidang penulisan Karya Tulis Ilmiah al-Qur’an yang merupakan bagian dari cabang lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dengan nama Musabaqah Makalah Ilmiah al-Qur’an (MMQ).
Muhammad Fauzi al-Hamidi, mahasiswa semester enam Program Studi Tadris/Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIDA Blokagung yang potensi menulisnya mulai muncul saat artikelnya dimuat media massa cetak dan online ini berhasil menjadi juara 1 lomba MMIQ yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) kabupaten Banyuwangi setelah bersaing dengan 60 peserta, diantaranya berstatus mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri maupun swasta serta santri dari pesantren yang punya reputasi di tingkat nasional.
Kegiatan yang berlangsung di Aula MAN 1 Banyuwangi dengan hakim dari LPTQ Jawa Timur ini fokus awalnya adalah pembinaan pada calon penulis ilmiah al-Qur’an muda dengan proyeksi outputnya juara 1, 2 dan 3 ditetapkan sebagai calon peserta lomba MMIQ pada MTQ Jawa Timur tahun 2023 yang digelar di kabupaten Pasuruan.
Peserta diberi waktu maksimal 1 X 24 jam setelah pendaftaran pada tanggal 14 April 2022 via google form untuk mengirim makalahnya dengan tema yang boleh dipilih yakni : 1) al-Qur’an dan Moderasi Beragama; 2) al-Qur’an dan Era Disrupsi. Selanjutnya peserta diberikan pelatihan oleh LPTQ dan Kementerian Agama kabupaten Banyuwangi lalu dipilih 20 makalah terbaik untuk dibukukan.
“Alhamdulillah, setelah tahap seleksi dari 60 peserta ada yang dari Unej, UIN Khas Jember, kampus dan sekolah di Banyuwangi, dari Pesantren al-Anwar Sarang juga ada, atas izin Allah, makalah saya termasuk dari 20 yang terpilih untuk dibukukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi”. ungkap Fauzi, sapaan akrab pemuda asal Purwoharjo ini.
Lebih lanjut, mahasiswa yang aktif di HMPS Prodi Tadris Bahasa Indonesia ini juga mengucapkan rasa syukurnya karena kemarin (25/04) setelah presentasi dihadapan juri serta hakim terpilih menjadi juara 1 lomba KITQ/MMIQ oleh LPTQ kabupaten Banyuwangi yang artinya berhak mendapat pembinaan untuk mewakili kabupaten Banyuwangi pada lomba MTQ Jawa Timur cabang MMIQ tahun 2023 di Pasuruan.
“Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah, terimakasih pada seluruh pengasuh Pesantren Darussalam Blokagung beserta seluruh dosen IAIDA Blokagung, khususnya Bapak dan Ibu dosen Tadris Bahasa Indonesia, berkat restu dan ilmu yang diberikan dari 3 peserta yang masuk grand final, saya kemarin ditetapkan sebagai juara 1, mohon barokah doanya, semoga dalam tahap pembinaan saya bisa sukses terpilih menjadi delegasi Banyuwangi pada lomba MTQ Jawa Timur 2023 cabang MMIQ di Pasuruan”, pungkasnya berharap.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIDA Blokagung saat ini tengah mendukung pengembangan potensi mahasiswa maupun dosennya, termasuk di bidang kepenulisan, maka tidak heran jika hampir tiap pekan artikel dosen maupun mahasiswanya diterbitkan media massa cetak maupun online, tingkat regional maupun nasional. Bahkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan notabene fakultas terbesar dan berprestasi di IAIDA Blokagung ini memberikan dana pembinaan bagi mahasiswa dan dosen yang tulisannya dimuat media, apalagi dimuat di jurnal berreputasi nasional dan internasional menjadi prioritas untuk memotivasi dosen produktif dan kontributif bagi IAIDA dan Indonesia. Sebagaimana penuturan Dr. Siti Aimah, S.Pd.I., M.Si., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIDA Blokagung berikut ini:
“Kami bangga pada mahasiswa dan dosen yang mengembangkan potensinya, termasuk potensi menulis, maka kami terus berupaya untuk mensuport mereka mendapat dana pembinaan dari lembaga agar potensinya terus berkembang dan meningkat, baik artikelnya dimuat media massa, apalagi yang termuat pada jurnal berreputasi nasional maupun internasional, akreditasi sinta dan terindeks scopus, itu sangat berkontribusi dalam membangun mutu lembaga, tentu produktifitas mereka perlu dihargai”, jelas alumni penerima beasiswa 5000 doktor ini bangga.